A. Kompetensi Dasar
3.20.
Menentukan standard laporan keuangan
B.
Indikator
3.20.1. Menjelaskan standar laporan keuangan
3.20.2. Menganalisis standard laporan keuangan usaha Produk Barang/jasa
C.
Materi Pokok
Standart laporan keuangan di
Indonesia
Pelaporan
keuangan dalam akuntansi biasanya didasarkan pada peraturan ataupun standard
yang berlaku, missal untuk akuntansi komersial memakai PSAK, Organisasi nirlaba
berpedoman dengan PSAK NO. 45, dan Akuntansi sector public yang berpedoman pada
PSAP.
Tujuan laporan
keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang
posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat
bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat
keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship)
manajemen atas penggunaan sumber sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi
:
a)
aktiva;
b)
kewajiban;
c)
ekuitas;
d)
pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian;
dan
e)
arus kas.
Informasi tersebut di atas beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas
pada masa depan khususnya dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas
dan setara kas.
Pernyataan ini menggunakan terminologi yang cocok bagi
perusahaan yang berorientasi profit. Organisasi Nirlaba dan perusahaan lainnya
yang akan menerapkan standar ini mungkin perlu melakukan penyesuaian-penyesuaian
terhadap deskripsi beberapa pos yang terdapat dalam laporan keuangan dan
istilah laporan keuangan itu sendiri serta dapat pula menyajikan
komponen-komponen tambahan dalam laporan keuangannya. Untuk Organisasi Nirlaba,
Tujuan utama laporan keuangan adalah menyediaka ninformasi yang relevan untuk
memenuhi kepentingan para penyumbang,anggota organisasi, kreditur, dan pihak
lain yang menyediakan sumberdaya bagi organisasi nirlaba.. Bagi akuntansi
sector public ataupun pemerintahan mempunyai standard sendiri dalam mengatur
hal ini, akan tetapi dalam PSAP NO.1 belum mencantumkan pertimbangan apa saja
yang akan digunakan oleh SAP dalam rangka penyajian pelaporan keuangan, pedoman
struktur laporan keuangan, dan persyaratan minimum isi laporan keuangan walau
demikian secara khusus, tujuan pelaporan keuangan pemerintah atau sektor publik
adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan
menunjukan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya.
Perusahaan dan Organisasi nirlaba dalam menyusun laporan
keuangannya dan pelaporannya berdasarkan PSAK yaitu harus menyusun laporan
keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas.
Dalam Akuntansi Sektor Publik, Entitas Pelaporan diperkenankan untuk menyelenggarakan akuntansi dan penyajian laporan keuangan dengan menggunakan sepenuhnya basis akrual, baik dalam pengakuan pendapatan, belanja,
transfer, dan pembiayaan, maupun dalam pengakuan asset, kewajiban,
dan, ekuitas walaupun kita ketahui bahwa penyusunan laporan keuangan sector
public menerapkan basis kas.
Dalam pelaporan dan penyajiannya, Laporan keuangan komersil setidaknya disajikan secara tahunan. Apabila
tahun buku perusahaan berubah dan laporan keuangan tahunan disajikan untuk
periode yang lebih panjang atau pendek dari periode satu tahun maka sebagai
tambahan terhadap periode cakupan laporan keuangan, perusahaan harus mengungkapkan
:
a)
alasan penggunaan periode pelaporan selain periode satu tahunan; dan
b) fakta bahwa jumlah komparatif dalam laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas
dan catatan atas laporan keuangan tidak dapat diperbandingkan.
Untuk laporan keuangan organisasi nirlaba, laporan keuangan disajikan secara periodik sesuai dengan PSAK
yang berlaku. Hal yang sama pun berlaku untuk akuntansi sektor publik atau
pemerintahannya, akan tetapi yang berbeda disini ialah jika adanya suatu masatransisi misal perubahan kas menjadi akrual basis maka suatu entitas pelaporan mengubah tanggal pelaporan entitas
entitas akuntansi yang berada dalam entitas pelaporan untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan kosolidasian.
Dalam pelaporannya,
laporan keuangan terdiri dari beberapa komponen pokok masing-masing.
Untuk laporan keuangan komersil yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini
:
a)
neraca,
b)
laporan laba-rugi,
c)
laporan perubahan ekuitas,
d)
laporan arus kas, dan
e)
catatan atas laporan keuangan.
Sedangkan untuk
laporan keuangan organisasi nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada akhir
periode laporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas untuk suatu periode
pelaporan dan catatan atas laporan keuangan. Untuk komponen-komponen yang terdapat
dalam set laporan keuangan pokok akuntansi sektor publik atau pemerintahan
adalah laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas,
dan Catatan atas laporan keuangan.
Pengertian Laporan Laba Rugi
Pengertian laporan laba rugi adalah suatu laporan
keuangan yang di dalamnya menjelaskan tentang kinerja keuangan suatu entitas bisnis dalam satu periode akuntansi.
Di dalam
laporan ini terdapat informasi ringkas mengenai jumlah biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk operasional suatu perusahaan serta laba yang didapatkan
selama perusahaan tersebut beroperasi.
Laporan laba rugi (income
statement) suatu entitas bisnis sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi
dan perkembangan perusahan, apakah memperoleh laba selama menjalankan usaha
atau justru merugi.
Fungsi dan Tujuan Laporan Laba Rugi
Penyusunan laporan laba rugi tentunya memiliki tujuan karena akan dibutuhkan oleh berbagai divisi di suatu perusahaan. Adapun beberapa fungsi dan tujuan dibuatnya laporan laba
rugi adalah sebagai berikut;
· Untuk memberikan informasi mengenai
jumlah total pajak yang harus dibayarkan oleh suatu entitas bisnis.
· Untuk memberikan informasi mengenai
kondisi suatu perusahaan, apakah memperoleh laba atau merugi pada setiap periode akuntansi.
· Menjadi bahan referensi untuk evaluasi
pihak manajemen perusahaan untuk menentukan berbagai langkah yang harus diambil di periode berikutnya.
· Menjadi sumber informasi mengenai
tingkat keberhasilan perusahaan dalam menentukan besaran biaya perusahaan.
· Membantu proses analisis usaha sehingga dapat mengukur perkembangan suatu
entitas bisnis.
· Menjadi acuan perusahaan dalam upaya
pengembangan bisnis bila ingin meningkatkan perolehan laba.
· Membantu proses analisis strategi
perusahaan untuk mengetahui tingkat keberhasilan strategi bisnis yang telah
diterapkan sebelumnya dalam mencapai goal perusahaan.
· Menjadi cerminan profil suatu entitas
bisnis bagi calon investor maupun kreditur yang akan melakukan transaksi bisnis dengan perusahaan tersebut.
Elemen Dalam Laporan Laba Rugi
Dalam
penyusunan income statement terdapat 4 (empat) elemen penting. Adapaun
elemen-elemen tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pendapatan (revenue), yaitu
pemasukan atau penambahan aktiva lainnya dari suatu entitas bisnis.
2.
Kewajiban (expense), yaitu
pengeluaran atau penggunaan aktiva dari suatu perusahaan.
3. Keuntungan (profit), yaitu penambahan ekuitas karena terjadinya transaksi periferal perusahaan, atau investasi dari pemilik usaha.
4.
Kerugian (loss), yaitu penurunan
ekuitas karena terjadinya transaksi periferal perusahaan.
Contoh Laporan Laba Rugi
Secara umum terdapat dua bentuk laporan laba rugi dalam penyusunan laporan keuangansuatu entitas bisnis, yaitu single
step dan multiple step.
1.
Single Step
Single step
income statement adalah laporan laba atau rugi suatu perusahaan dimana semua pendapatan dan keuntungan yang termasuk unsur
operasi berada pada posisi awal laporan laba rugi. Selanjutnya seluruh
kewajiban dan kerugian yang termasuk kategori operasi berada di bawahnya.
Berikut adalah beberapa dalam penyajian laporan single
step income statement:
·
Total pendapatan dari hasil penjualan
wajib dijumlahkan dan dibuat kelompok sendiri.
·
Total akun beban dijumlahkan dan dibuat kelompok tersendiri.
·
Total pendapatan wajib dikurangi dengan total beban.
·
Selisih dari pendapatan dan beban adalah keuntungan atau rugi perusahaan.
Alasan suatu
perusahaan menggunakan bentuk laporan single step ini biasanya
karena formatnya lebih sederhana dan mudah dibaca. Selain itu, penggunaan
laporan dalam bentuk single step ini karena perusahaan belum menyadari adanya laba.
Berikut ini adalah contoh laporan single
step income statement;
Single step
income statement
2.
Multiple Step
Multiple step
income statement adalah bentuk laporan laba atau rugi suatu dimana di
dalamnya terdapat beberapa langkah dalam menentukan keuntungan bersih perusahaan.
Berikut adalah
peraturan dalam penyajian laporan multiple step income statement :
· Pada akun pendapatan harus dibedakan antara pendapatan bisnis dan pendapata
di luar bisnis.
·
Pada akun beban harus dibedakan antara beban bisnis dan beban di luar bisnis.
· Akun pendapatan dan beban bisnis berada pada bagian awal laporan, sedangkan pendapatan dan beban di luar usaha berada pada bagian selanjutnya.
· Inti dari laporan multiple
step income statement ini adalah pengelompokkan akun beban dan pendapatan secara terpisah.
Laporan multiple
step income statement ini memisahkan transaksi operasi dan transaksi
non-operasi. Selain itu, terdapat perbandingan
biaya dan beban terhadap pendapatan yang terkait.
Berikut
ini adalah contoh laporan multiple step income statement;
Referensi lain :
3.11. Menentukan indikator keberhasilan tahapan produksi massal
3.12. Menerapkan proses produksi massal
3.13. Menerapkan metoda perakitan produk barang/jasa
3.14. Menganalisis prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/jasa
3.15. Mengevaluasi kesesuaian hasil produk dengan rancangan
3.16. Memahami paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa.
3.17. Menentukan media promosi
3.18. Menyeleksi strategi pemasaran
3.19. Menilai perkembangan usaha
3.20. Menentukan standard laporan keuangan
No comments:
Post a Comment