A. Kompetensi Dasar
3.13. Menerapkan metoda perakitan
produk barang/jasa
B.
Indikator Pencapaian
3.13.1. Menjelaskan
Metode perakitan produk barang/jasa
3.13.2. Memahami Metode perakitan produk
barang/jasa
C.
Materi Pokok
1)
Pengertian
Perakitan
Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian
komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk
dipasang dan berakhir bila obyek tersebut telah bergabung secara sempurna.
Perakitan juga dapat diartikan penggabungan antara bagian yang satu terhadap
bagian yang lain atau pasangannya.
Pada prinsipnya
perakitan dalam proses manufaktur terdiri dari pasangan semua bagian-bagian
komponen menjadi suatu produk, proses pengencangan, proses inspeksi dan
pengujian fungsional, pemberian nama atau label, pemisahan hasil perakitan yang
baik dan hasil perakitan yang buruk, serta pengepakan dan penyiapan untuk
pemakaian akhir. Perakitan merupakan proses khusus bila dibandingkan dengan
proses manufaktur lainnya, misalnya proses permesinan ( frais, bubut, bor, dan
gerinda ) dan pengelasan yang sebagian pelaksanaannya hanya meliputi satu
proses saja. Sementara dalam perakitan bisa meliputi berbagai proses
manufaktur.
2)
Metode
perakitan.
Dalam produksi
massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara otomatis, misalnya proses
pengikatan, pengelingan, pengelasan, penyekrupan, dan lain-lain dalam urutan
rangkaian proses produksi. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan hasil pada
setiap produk dengan bentuk yang standar.
Dalam perakitan
terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan.
Metode-metode tersebut adalah :
a)
Metode perakitan yang dapat ditukar tukar.
Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat
ditukarkan satu sama lain ( interchangeable ), karena bagian tersebut dibuat
oleh suatu pabrik secara massal dan sudah distandarkan baik menurut ISO, DIN,
JIS, dan lain sebagainya. Keuntungan bila kita menggunakan bagian atau komponen
yang telah distandarkan adalah waktu perakitan komponen yang lebih cepat dan
dalam penggantian komponen yang rusak dapat diganti dengan komponen yang
sejenis yang ada di pasaran. Akan tetapi tetap mempunyai kerugian yaitu kita
harus membeli komponen tersebut dengan harga yang relatif lebih mahal.
b)
Perakitan dengan pemilihan.
Pada metode perakitan dengan metode pemilihan,
komponen-komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal yang
pengukuran-pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan ukuran.
c)
Perakitan secara individual.
Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak
dapat kita pisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya. karena dalam
pengerjaannya harus berurutan tergantung bagian yang sebelumnya. Salah satu
komponen yang berpasangan tersebut kita selesaikan terlebih dahulu, kemudian
pasangan lainnya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen yang
pertama.
3)
Macam
dan jenis perakitan.
Ada beberapa macam
jenis perakitan yang sering digunakan di dunia industri, hal ini tergantung
pada pekerjaan yang akan dilakukan. Biasanya faktor bentuk dan jumlah produk
yang akan dihasilkan sangat menentukan. Pada umumnya ada dua macam jenis
perakitan yaitu :
§
Perakitan
Manual yaitu perakitan
yang sebagian besar proses dikerjakan secara konvensional atau
menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa
alat-alat bantu yang spesifik atau khusus.
§
Perakitan
otomatis yaitu perakitan
yang dikerjakan dengan sistem otomatis seperti otomasi, elektronik, mekanik,
gabungan mekanik dan elektronik (mekatronik), dan membutuhkan alat bantu yang
lebih khusus.
Sedangkan untuk
jenis perakitan dapat dibedakan menurut jenis produk yang akan dilakukan
perakitan yaitu :
Ø
Produk
tunggal Jenis perakitan tunggal
yaitu perakitan dengan produk hanya satu jenis saja
Ø
Produk
seri Jenis perakitan produk seri
adalah bila perakitan dilakukan dalam jumlah massal dalam bentuk dan ukuran
yang sama. Contohnya proses perakitan produk elektronik, perakitan mobil,
perakitan motor dan lain-lain.
Referensi lain :
3.11. Menentukan indikator keberhasilan tahapan produksi massal
3.12. Menerapkan proses produksi massal
3.13. Menerapkan metoda perakitan produk barang/jasa
3.14. Menganalisis prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/jasa
3.15. Mengevaluasi kesesuaian hasil produk dengan rancangan
3.16. Memahami paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa.
3.17. Menentukan media promosi
3.18. Menyeleksi strategi pemasaran
3.19. Menilai perkembangan usaha
3.20. Menentukan standard laporan keuangan
ok gooodddd
ReplyDelete