A. Kompetensi Dasar
3.9. Menentukan
pengujian
kesesuaian fungsi prototype produk
barang/jasa
B.
Indikator
Pencapaian Kompetensi
3.9.1. Mengidentifikasi kesesuaian fungsi
prototype produk barang/jasa
3.9.2. Menganalisis pengujian
kesesuaian fungsi
prototype produk barang/jasa
4.9.1. Menguji prototype produk barang/ jasa
C.
Materi
Pokok
Proses
Pengujian Produk Baru
Pengujian
produk baru bertujuan untuk memberikan penilaian yang lebih rinci tentang
peluang sukses produk baru, mengidentifikasi berbagai penyesuaian akhir yang
diperlukan untuk produk, dan menetapkan berbagai elemen penting dalam program
pemasaran yang akan dipakai untuk memperkenalkan produk dipasar. Secara umum,
terdapat 4 (empat) kegiatan dalam pengujian produk baru, yaitu sebagai berikut.
Proses
pengujian produk merupakan tahap ke 3 (tiga) dalam proses pengembangan produk baru.
Macam-macam pengujian di antaranya ada 4 (empat, yaitu :
1.
Technical
Testing (Pengujian Teknis)
Yaitu
dengan cara membuat prototipe yang merupakan approximation (perkiraan) produk
akhir. Pengujian atas kinerja produk prototipe dapat menghasilkan sejumlah
informasi penting tentang product shelf life (usia pajang produk), tingkat
keusangan produk, masalah yang timbul dari pemakaian atau konsumsi yang tidak
seharusnya, potensi kerusakan yang memerlukan penggantian, dan jadwal
pemeliharaan yang tepat. Masing-masing dari jenis informasi tersebut dapat
mempunyai dampak biaya terhadap pemasaran produk. Contohnya seperti estimasi
usia panjang produk bisa berpengaruh terhadap frekuensi dan biaya pengiriman.
Lalu kemungkinan adanya masalah penggunaan yang signifikan dapat mengakibatkan
perlunya tambahan informasi labeling, periklanan, dan sebagainya.
2.
Pengujian
Preference and Satisfaction Testing (Preferensi dan Kepuasan)
Dipakai
untuk menetapkan elemen-elemen yang akan dirancang dalam rencana pemasaran
serta untuk membuat tafsiran penjualan awal produk baru. Secara umum terdapat
dua cara utama yang dibutuhkan dalam tipe pengujian ini, yaitu pertama meminta
konsumen untuk menggunakan sebuah produk selama jangka waktu tertentu, dan
kemudian mereka diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan
dengan preferensi serta kepuasan mereka. Kedua, melaksanakan "blind
test" yang sedemikian rupa sehingga konsumen dapat membandingkan berbagai
macam alternatif produk tanpa mengetahui nama merek atau produsennya.
Pada
dasamya, pengujian preferensi dan kepuasan akan memberikan sejumlah manfaat
pokok, antara lain sebagai berikut :
a.
Uji preferensi aktual dan
uji teknis bisa memberikan dasar klaim yang obyektif untuk keperluan promosi,
terlebih apabila perusahaan ingin menyajikan superioritas dalam hal persepsi
konsumen atas keunggulan spesifik pada produk perusahaan dari pada pesaing.
b.
Estimasi tingkat
pembelian ulang sangat penting untuk memperkirakan pangsa pasar jangka panjang.
Oleh karena itu hasil yang kurang bagus pada uji ini dapat berakibat pada
pembatalan peluncuran produk maupun perancangan ulang produk baru.
c.
Meskipun penerimaan pasar
atas produk baru ditentukan oleh semua elemen program pemasaran, tetapi
berbagai kasus menunjukkan bahwa skor yang tinggi dalam dimensi kinerja produk
menggambarkan bahwa ide produk yang bersangkutan sebaiknya dilanjutkan pada
tahap pengembangan produk baru selanjutnya.
d.
Uji preferensi pada
umumnya dapat memberikan signal awal terbaik terhadap kemungkinan terjadinya
kanibalisasi produk.
3.
Simulated
Test Markets atau Laboratory Test Markets (Pengujian Pasar Simulasi)
Prosedur
riset pemasaran yang dibuat untuk memberikan gambaran yang murah dan cepat
tentang pangsa pasar yang bisa diharapkan dari produk baru. Beberapa model yang
dapat dipakai antara lain BASES, DESIGNOR, ASSESSOR, dan LITMUS
4.
Test Markets (Pengujian Pasar)
Yaitu
perusahaan akan menawarkan sebuah produk untuk dijual diwilayah pasar terbatas
yang sebisa mungkin dapat mewakili keseluruhan pasar dimana produk itu nantinya
akan dijual. Secara prinsip, terdapat perbedaan yang signifikan antara metode
pengujian pasar untuk produk konsumen dan produk bisnis/industrial. Didalam
pengujian produk konsumen, perusahaan akan berusaha mengestimasi empat
variabel, yakni product trial (percobaan produk), first repeat (pengulangan
pembelian pertama), adopsi produk, serta frekuensi pembelian. Tentunya
perusahaan menginginkan bahwa semua variabel-variabel tersebut menunjukkan
tingkat yang tinggi.
Metode
pokok untuk menguji pasar produk konsumen, adalah sebagai berikut :
a.
Sales
Wave Research
Dalam
metode sales wave research, konsumen yang pada awalnya mencoba sebuah produk
secara gratis ditawarka lagi produk tersebut atau produk pesaing, dengan harga
yang lebih murah. Kemudian perusahaan akan memperhatikan berapa kali konsumen
memilih produk perusahaan serta tingkat kepuasan mereka. Metode ini juga
mencakup usaha untuk mempresentasikan pada konsumen satu ataupun beberapa
konsep iklan dalam bentuk kasar untuk mengamati dampaknya terhadap pembelian
ulang
b.
Simulated Test Marketing
Metode
ini memerlukan 30 sampai 40 pembeli yang qualified dipusat pertokoan ataupun
tempat-tempat lainnya. Perusahaan akan menanyakan beberapa hal kepada mereka,
berhubungan dengan awareness dan preferensi mereka terhadap berbagai merek pada
jenis produk tertentu. Mereka bisa saja diundang untuk menyaksikan iklan
singkat, termasuk didalamnya yang sudah terkenal ataupun yang masih baru. Lalu
dalam penayangan iklan tersebut disisipkan iklan produk baru. Kemudian konsumen
akan diberi sejumlah uang lalu diminta untuk datang ke sebuah toko khusus
dimana mereka bisa membelanjakan uang yang sudah diberikan tersebut sesuai
kebutuhan.
Perusahaan
lalu mengamati dan memperhatikan jumlah konsumen yang membeli merek baru dan
merek pesaing. Data ini akan memberikan gambaran tentang efektivitas iklan
mereka atas iklan pesaing. Konsumen lalu diminta mengutarakan alasan-alasan
mereka membeli ataupun tidak membeli. Lalu kemudaian beberapa minggu setelah
itu mereka akan diwawancarai kembali melalui telepon untuk menentukan sikap
mereka atas produk tersebut, kepuasannya, penggunaannya, dan minatnya untuk
membeli kembali, dan ditawari kesempatan untuk membeli kembali produk yang
bersangkutan.
c.
Controlled
Test Marketing
Metode
ini memungkinkan perusahaan untuk menguji pengaruh faktor dalam toko dan iklan
terbatas pada perilaku pembelian konsumen tanpa harus melibatkan konsumen itu
sendiri secara langsung. Sampel konsumen akan diwawancarai untuk mendapatkan
kesan mereka terhadap produk yang bersangkutan. Perusahaan tidak harus memberikan
potongan penjualan, memakai wiraniaga mereka sendiri, atau`membeli jaringan
distribusi. Tetapi metode ini tidak dapat memberikan informasi tentang cara
membujuk distributor agar mau menjual produk baru perusahaan.
d.
Test
Markets
Uji
pasar adalah cara utama dalam menguji sebuah produk baru dalam situasi yang
sama dengan yang nantinya akan dihadapi dalam peluncuran produk yang
bersangkutan. Perusahaan umumnya akan bekerja sama dengan perusahaan riset
dalam menentukan kota dimana wiraniaga perusahaan nantinya akan mencoba
membujuk para distributor agar bersedia untuk menjual produk perusahaan.
Perusahaan melakuan promosi dan periklanan sama dengan yang akan dilaksanakan
dalam pemasaran secara nasional. Biaya yang nantinya dibutuhkan tergantung pada
jumlah kota, lama pengujian, serta jumlah data yang diinginkan perusahaan.
Melalui
uji pasar akan didapatkan beberapa manfaat, diantaranya adalah memberikan
prediksi yang dapat diandalkan tentang penjualan dimasa yang akan datang,
pengujian awal terhadap rencana pemasaran, mengetahui kekurangan produk,
mendapat gambaran berbagai masalah potensial dalam jaringan distribusi, dan
mendapat pemahaman lebih baik mengenai perilaku berbagai segmen pasar.
Sementara,
produk bisnis juga mendapatkan manfaat dari uji pasar, dimana pengujiannya
bervariasi tergantung dari jenis barangnya. Barang industri yang mahal dan
memakai teknologi baru pada umumnya menjalani pengujian Alpha dan Beta.
Pengujian Alpha ialah pengujian produk dengan tujuan mengukur serta
meningkatkan kinerja, rancangan, keandalan, dan biaya operasi produk. Apabila
hasil pengujian alpha baik, maka perusahaan akan melanjutkannya dengan
melakukan pengujian Beta dengan mengundang para konsumen potensial agar dapat
melaksanakan pengujian secara rahasia ditempat mereka sendiri.
Metode
uji pasar lainnya ialah memperkenalkan produk bisnis baru dalam pameran dagang.
Produk baru industrial juga dapat diuji ditempat pajangan distributor atau
dealer. Cara lain yang bisa ditempuh ialah uji pemasaran, dimana perusahaan
membuat pasokan produk dengan jumlah terbatas dan diserahkan pada wiraniaga
untuk dijual didaerah geografis yang terbatas dengan dukungan katalog, promosi,
dan sebagainya. Melalui cara demikian, manajemen akan dapat mempelajari apa
saja yang mungkin terjadi dalam pemasaran dengan skala penuh serta memberikan
informasi yang lebih lengkap dalam memutuskan komersialisasi produk yang
bersangkutan.
Kalau mau lihat Video Pembelajarannya ada di bawah, jangan lupa subscribe, like, komen dan klik lonceng ya ... terima kasih
No comments:
Post a Comment