sponsor

sponsor

Slider

Slider
teguhpriyanto. Theme images by kelvinjay. Powered by Blogger.

Pengantar

Ini blog bisnis dan pendidikan...
Mohon bantuannya untuk koreksi dan perbaikan serta tambahan materi....
Jangan lupa untuk like blog ini dengan cara klik G+ warna biru...
Mari berkembang dan maju bersama...terima kasih

Technology

Technology

Games

Games

Wednesday, September 23, 2020

Modul 20. Menentukan standard laporan keuangan

 A.      Kompetensi Dasar 

3.20.        Menentukan standard laporan keuangan 

B.       Indikator 

3.20.1. Menjelaskan standar laporan keuangan 

3.20.2. Menganalisis standard laporan keuangan usaha Produk Barang/jasa 

C.      Materi Pokok 

Standart laporan keuangan di Indonesia 

Pelaporan keuangan dalam akuntansi biasanya didasarkan pada peraturan ataupun standard yang berlaku, missal untuk akuntansi komersial memakai PSAK, Organisasi nirlaba berpedoman dengan PSAK NO. 45, dan Akuntansi sector public yang berpedoman pada PSAP. 

Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi : 

a)         aktiva; 

b)        kewajiban; 

c)         ekuitas; 

d)        pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian; dan 

e)         arus kas. 

Informasi tersebut di atas beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas pada masa depan khususnya dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas. 

Pernyataan ini menggunakan terminologi yang cocok bagi perusahaan yang berorientasi profit. Organisasi Nirlaba dan perusahaan lainnya yang akan menerapkan standar ini mungkin perlu melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap deskripsi beberapa pos yang terdapat dalam laporan keuangan dan istilah laporan keuangan itu sendiri serta dapat pula menyajikan komponen-komponen tambahan dalam laporan keuangannya. Untuk Organisasi Nirlaba, Tujuan utama laporan keuangan adalah menyediaka ninformasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan para penyumbang,anggota organisasi, kreditur, dan pihak lain yang menyediakan sumberdaya bagi organisasi nirlaba.. Bagi akuntansi sector public ataupun pemerintahan mempunyai standard sendiri dalam mengatur hal ini, akan tetapi dalam PSAP NO.1 belum mencantumkan pertimbangan apa saja yang akan digunakan oleh SAP dalam rangka penyajian pelaporan keuangan, pedoman struktur laporan keuangan, dan persyaratan minimum isi laporan keuangan walau demikian secara khusus, tujuan pelaporan keuangan pemerintah atau sektor publik adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan menunjukan  akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. 

Perusahaan dan Organisasi nirlaba dalam menyusun laporan keuangannya dan pelaporannya berdasarkan PSAK yaitu harus menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas.

Dalam Akuntansi Sektor Publik, Entitas Pelaporan diperkenankan untuk menyelenggarakan akuntansi dan penyajian laporan keuangan dengan menggunakan sepenuhnya basis akrual, baik dalam pengakuan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan, maupun dalam pengakuan asset, kewajiban, dan, ekuitas walaupun kita ketahui bahwa penyusunan laporan keuangan sector public menerapkan basis kas. 

Dalam pelaporan dan penyajiannya, Laporan keuangan komersil setidaknya disajikan secara tahunan. Apabila tahun buku perusahaan berubah dan laporan keuangan tahunan disajikan untuk periode yang lebih panjang atau pendek dari periode satu tahun maka sebagai tambahan terhadap periode cakupan laporan keuangan, perusahaan harus mengungkapkan : 

a)         alasan penggunaan periode pelaporan selain periode satu tahunan; dan 

b) fakta bahwa jumlah komparatif dalam laporan laba rugi, laporan perubahan  ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan tidak dapat diperbandingkan. 


Untuk laporan keuangan organisasi nirlaba, laporan keuangan disajikan secara periodik sesuai dengan PSAK yang berlaku. Hal yang sama pun berlaku untuk akuntansi sektor publik atau pemerintahannya, akan tetapi yang berbeda disini ialah jika adanya suatu masatransisi misal perubahan kas menjadi akrual basis maka suatu entitas pelaporan mengubah tanggal pelaporan entitas entitas akuntansi yang berada dalam entitas pelaporan untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan kosolidasian. 

  

Dalam pelaporannya, laporan keuangan terdiri dari beberapa komponen pokok masing-masing. Untuk laporan keuangan komersil yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini : 

a)         neraca, 

b)        laporan laba-rugi, 

c)         laporan perubahan ekuitas, 

d)        laporan arus kas, dan 

e)         catatan atas laporan keuangan. 

Sedangkan untuk laporan keuangan organisasi nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada akhir periode laporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan dan catatan atas laporan keuangan. Untuk komponen-komponen yang terdapat dalam set laporan keuangan pokok akuntansi sektor publik atau pemerintahan adalah laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, dan Catatan atas laporan keuangan. 

Pengertian Laporan Laba Rugi 

Pengertian laporan laba rugi adalah suatu laporan keuangan yang di dalamnya menjelaskan tentang kinerja keuangan suatu entitas bisnis dalam satu periode akuntansi. 

Di dalam laporan ini terdapat informasi ringkas mengenai jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk operasional suatu perusahaan serta laba yang didapatkan selama perusahaan tersebut beroperasi. 

Laporan laba rugi (income statement) suatu entitas bisnis sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi dan perkembangan perusahan, apakah memperoleh laba selama menjalankan usaha atau justru merugi. 


Fungsi dan Tujuan Laporan Laba Rugi 

Penyusunan laporan laba rugi tentunya memiliki tujuan karena akan dibutuhkan oleh berbagai divisi di suatu perusahaan. Adapun beberapa fungsi dan tujuan dibuatnya laporan laba rugi adalah sebagai berikut; 

·  Untuk memberikan informasi mengenai jumlah total pajak yang harus dibayarkan oleh suatu entitas bisnis. 

·      Untuk memberikan informasi mengenai kondisi suatu perusahaan, apakah memperoleh laba atau merugi pada setiap periode akuntansi. 

·     Menjadi bahan referensi untuk evaluasi pihak manajemen perusahaan untuk menentukan berbagai langkah yang harus diambil di periode berikutnya. 

·   Menjadi sumber informasi mengenai tingkat keberhasilan perusahaan dalam menentukan besaran biaya perusahaan. 

·    Membantu proses analisis usaha sehingga dapat mengukur perkembangan suatu entitas bisnis. 

·   Menjadi acuan perusahaan dalam upaya pengembangan bisnis bila ingin meningkatkan perolehan laba. 

·   Membantu proses analisis strategi perusahaan untuk mengetahui tingkat keberhasilan strategi bisnis yang telah diterapkan sebelumnya dalam mencapai goal perusahaan. 

·   Menjadi cerminan profil suatu entitas bisnis bagi calon investor maupun kreditur yang akan melakukan transaksi bisnis dengan perusahaan tersebut. 


Elemen Dalam Laporan Laba Rugi 

Dalam penyusunan income statement terdapat 4 (empat) elemen penting. Adapaun elemen-elemen tersebut adalah sebagai berikut : 

1.     Pendapatan (revenue), yaitu pemasukan atau penambahan aktiva lainnya dari suatu entitas bisnis. 

2.         Kewajiban (expense), yaitu pengeluaran atau penggunaan aktiva dari suatu perusahaan. 

3.   Keuntungan (profit), yaitu penambahan ekuitas karena terjadinya transaksi periferal perusahaan, atau investasi dari pemilik usaha. 

4.         Kerugian (loss), yaitu penurunan ekuitas karena terjadinya transaksi periferal perusahaan. 


Contoh Laporan Laba Rugi 

Secara umum terdapat dua bentuk laporan laba rugi dalam penyusunan laporan keuangansuatu entitas bisnis, yaitu single step dan multiple step. 

1.         Single Step 

Single step income statement adalah laporan laba atau rugi suatu perusahaan dimana semua pendapatan dan keuntungan yang termasuk unsur operasi berada pada posisi awal laporan laba rugi. Selanjutnya seluruh kewajiban dan kerugian yang termasuk kategori operasi berada di bawahnya. 

Berikut adalah beberapa dalam penyajian laporan single step income statement: 

·           Total pendapatan dari hasil penjualan wajib dijumlahkan dan dibuat kelompok sendiri. 

·           Total akun beban dijumlahkan dan dibuat kelompok tersendiri. 

·           Total pendapatan wajib dikurangi dengan total beban. 

·           Selisih dari pendapatan dan beban adalah keuntungan atau rugi perusahaan. 

Alasan suatu perusahaan menggunakan bentuk laporan single step ini biasanya karena formatnya lebih sederhana dan mudah dibaca. Selain itu, penggunaan laporan dalam bentuk single step ini karena perusahaan belum menyadari adanya laba. 

Berikut ini adalah contoh laporan single step income statement; 


Single step income statement 

2.         Multiple Step 

Multiple step income statement adalah bentuk laporan laba atau rugi suatu dimana di dalamnya terdapat beberapa langkah dalam menentukan keuntungan bersih perusahaan. 

Berikut adalah peraturan dalam penyajian laporan multiple step income statement : 

·    Pada akun pendapatan harus dibedakan antara pendapatan bisnis dan pendapata di luar bisnis. 

·           Pada akun beban harus dibedakan antara beban bisnis dan beban di luar bisnis. 

·      Akun pendapatan dan beban bisnis berada pada bagian awal laporan, sedangkan pendapatan dan beban di luar usaha berada pada bagian selanjutnya. 

·          Inti dari laporan multiple step income statement ini adalah pengelompokkan akun beban dan pendapatan secara terpisah. 


Laporan multiple step income statement ini memisahkan transaksi operasi dan transaksi non-operasi. Selain itu, terdapat perbandingan biaya dan beban terhadap pendapatan yang terkait. 

Berikut ini adalah contoh laporan multiple step income statement; 


Referensi lain :

3.11. Menentukan indikator keberhasilan tahapan produksi massal

3.12. Menerapkan proses produksi massal

3.13. Menerapkan metoda perakitan produk barang/jasa

3.14. Menganalisis prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/jasa

3.15. Mengevaluasi kesesuaian hasil produk dengan rancangan 

3.16. Memahami paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa. 

3.17. Menentukan media promosi 

3.18. Menyeleksi strategi pemasaran 

3.19. Menilai perkembangan usaha 

3.20. Menentukan standard laporan keuangan 

 

No comments:

Post a Comment