Modul 3
A. Kompetensi Dasar
3.3 Menerapkan
operasi logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
4.3 Mempraktikkan operasi Logik Unit (Half-Full
Adder, Ripple Carry Adder)
B. Indikator Pencapaian Kopetensi
3.3.1 Menjelaskan operasi aritmatika
(penjumlahan,pengurangn) dalam sistem bilangan biner,oktal, desimal dan
heksadesimal
3.3.2 Menerapkan operasi aritmatika dalam
rangkaian digital (half,full adder dan subtractor)
4.3.1 Membuat rangkaian half adder, full
adder, half subtractor dan full subtractor dengan gerbang-gerbang logika.
4.3.2 Membuat rangkaian penjumlah dan
pengurang (bilangan biner) lebih dari 1 bit.
Materi
Ø Pengertian Half Adder, Full Adder dan Ripple Carry Adder
Rangkaian Aritmatika adalah suatu rangkaian yang
terdiri dari gabungan beberapa gerbang digital yang menghasilkan fungsi
aritmatika, sperti penambahan dan pengurangan. Rangkaian aritmatika ini bekerja
dengan sangat cepat yaitu mikrodetik, hal ini dikarenakan rangkaian-rangkaian
ini mempunyai sifat elektrolis.
Ø Operasi-operasi
logika dasar
Ada
beberapa operasi-operasi dasar
pada suatu rangkaian
logika dan untuk
menunjukkan suatu perilaku
dari operasi-operasi tersebut
biasanya ditunjukkan dengan
menggunakan suatu tabel
kebenaran. Tabel kebenaran
berisi statemen-statemen yang
hanya berisi :
- Benar yang dilambangkan dengan huruf “T” kependekan dari “True” atau bisa juga dilambangkan dengan angka 1. atau
- Salah yang dilambangkan dengan huruf “F” kependekan dari “False” atau bisa juga dilambangkan dengan angka 0.
a) Macam-Macam Rangkaian Aritmatika
Beberapa rangkaian aritmatika dasar yang dapat
digunakan dalam operasi yaitu:
1) Half
Adder
Half Adder adalah
rangkaian yang digunakan untuk menjumlahkan dua buah bit input, dan
menghasilkan nilai jumlahan (sum) dan nilai lebihnya (carry-out). Half adder
digunakan untuk menjumlahkan dari bit bit terendah
Table kebenaran
Prinsip kerja dari Half Adder yaitu nilai dari inputan A ditambah dengan nilai inputan B
dan hasilnya diletakkan pada output S ,dan jika mempunyai sisa baru diletakkan
pada output Count.
Half Adder adalah suatu rangkaian penjumlhan sistem
bilangan biner yg paling sederhana. Rangkaian ini hanya dpt digunakan untuk
operasi pnjmlhan data bilangan biner sampai 1 bit saja. Rangkaian half adder
memiliki 2 terminal input untuk 2 variabel bilangan biner dan 2 terminal
output, yaitu: SUMMERY OUT (SUM) dan carry out(CARRY).
CARRY OUT hanya akan
berada pada kadaan logika 1 bilamana semua inputnya berada pada keadaan logika
1. Persamaan logika dari rangkaian Half Adder adalah :
SUM = (A+B)(A.B)
CARRY = A.B
Dimana A dan B adalah
data 2 input. Pada prinsipny suatu rangkaian Half Adder dapat digambarkan sebagai berikut :
2) Full
Adder
Rangkaian full adder
berfungsi menjumlahkan 2 buah bilangan yang telah dikonversikan menjadi
bilangan bilangan biner. Rangkaian ini menjumlahkan 2 buah input ditambah
dengan Carry out dari hasil penjumlahan sebelumnya (Carry in dalam rangkaian
full adder). Penjumahan full adder pada prinsipnya menggunakan dua buah half
adder dan sebuah gerbang OR. Half adder pertama merupakan penjumlahan A dan B .
Selanjutnya nilai SUM dari half adder pertama diproses pada half adder kedua
dengan input satu lagi yaitu C. Nilai half adder kedua itulah yang menjadi SUM
selanjutnya. Carry pada half adder pertama diproses pada gerbang OR .
Tabel kebenarannya
Rangkaian Full Adder
dapat digunakan untuk menjurnalkan bilangan 2 biner yang lebih dari 1 bit.
Penjurnalan bilangan 2 biner sama halnya dengan penjumlahan bilangan desimal
dimana hasil penjumlahan tersebut terbagi menjadi 2 bagian, yaitu SUMMARY (SUM)
dan CARRY, apabila hasil penjumlahan pada suatu tingkat/kolom melebihi nilai
maksimumnya maka output CARRY akan berada pada keadaan logika 1.
Untuk penjumlahan, nilai
CARRY akan selalu djumlahkan dengan angka 2 yang terdapat pada tingkat/kolom
berikutnya. Rangkaian Full Adder dapat dibentuk oleh gabungan 2 buah rangkaian
half adder dan sebuah gerbang OR untuk menunjukan CARRY outputnya. Rangkaian
Half Adder tidak memiliki fasilitas CARRY input sehingga rangkaian Half Adder
hanya dapat melakukan operasi penjurnalan maksimum 1 bit.
3) Paralel
Adder
Paralel Adder adalah rangkaian
Full Adder yang disusun secara paralel dan berfungsi untuk menjumlahkan
bilangan biner berapa pun bitnya, tergantung jumlah Full Adder yang diparalelkan.
Gambar dibawah ini menunjukan Paralel Adder yang terdiri dari 4 buah Full Adder
yang disusun paralel sehingga membentuk sebuah penjumlahan 4 bit.
4) Half
Subtractor
Rangkaian Half
Subtractor merupakan suatu rangkaian yang berfungsi untuk melakukan pengurangan
pada 2 bit inputan yang menghasilkan nilai hasil pengurangan (remain) dan nilai
yang dipinjam (Borrow - out) .
Tabel kebenarannya
Rangkaian :
5) Full
Subtractor
Rangkaian Full Subtractor
merupakan suatu rangkaian yang berfungsi untuk melakukan pengurangan pada 2
bilangan yang telah dikonversikan menjadi bilangan biner. Pada rangakain ini,
selain input A dan B juga terdapat input B-in yang merupakan B-out dari half
subtractor.
Tabel kebenarannya
Rangkaiannya :
Operasi dasar aritmetika adalah penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian, walaupun operasi-operasi lain
yang lebih canggih (seperti persentase, akar kuadrat, pemangkatan, dan
logaritma) kadang juga dimasukkan ke dalam kategori ini.
1. Aritmatika Bilangan Biner
Aritmatika Bilangan Binner adalah
operasi-operasi perhitungan yang terjadi dalam bilangan biner. Aritmatika
Bilangan Biner ada 5. Yaitu :
a) Penjumlahan Bilangan Biner
Pada Penjumlahan bilangan biner ada aturan dasar, yaitu :
0 + 0 = 0
1 + 0 = 1
0 + 1 = 1
1 + 1 = 1, simpan 1
Contoh #1 :
1111 2
10100 2 +
100011 2 Carry of 1 (3 kali)
Contoh #2 :
Atau
Contoh #3 :
b) Pengurangan Bilangan Biner
Dalam bilangan
biner ada dua cara dalam pengurangan yaitu dengan 1s complement atau 2s
complement, perbedaan antara keduanya yaitu:
§ 1s complement adalah suatu cara untuk membalikkan
bilangan negatif menjadi positif (karena sebetulnya dalam bahasa komputer tidak
dikenali pengurangan) sehingga pengurangan ini menjadi penjumlahan. 1s
complement dari suatu bilangan dilakukan dengan mengubah 0 menjadi 1 dan 1
menjadi 0, misalnya:
§ 2s complement kurang lebih memiliki fungsi yang
sama dengan 1s complement yaitu membuat suatu bilangan negatif menjadi positif,
namun cara 2s complement agak sedikit berbeda yaitu 1s complement yang ditambah
dengan 1 misalnya:
Kemudian
:
jadi
2s complement dari 10001 Adalah 01111 dan 1s complement-nya adalah 01110.
Cara Mudahnya
Bilangan biner dikurangkan dengan cara yang sama
dengan pengurangan bilangan desimal. Dasar pengurangan untuk masing-masing
digit bilangan biner adalah :
0 – 0 = 0
1 – 0 = 1
1 – 1 = 0
0 – 1 = 1 dengan borrow of 1, (pinjam 1 dari
posisi sebelah kirinya).
Contoh#1 :
11101 2
1011 2 _
10010 2 borrow of 1 (1 kali)
Contoh#2 :
11001 2
10011 2 _
00110 2 borrow of 1 (2 kali)
Contoh#3 :
c) Perkalian Bilangan Biner
Dilakukan sama dengan cara perkalian pada bilangan desimal. Dasar
perkalian bilangan biner adalah :
0 x 0 = 0
1 x 0 = 0
0 x 1 = 0
1 x 1 = 1
Contoh#1 :
1110 2
1100 2
x
0000
0000
1110
1110 +
10101000 2
d) Pembagian Bilangan Biner
Pembagian biner dilakukan juga dengan cara yang sama dengan
bilangan desimal. Pembagian biner 0 tidak mempunyai arti, sehingga dasar
pemagian biner adalah :
0 : 1 = 0
1 : 1 = 1
Contoh #1:
101 / 1111101 \ 11001
101 _
101
101 _
0101
101 _
0
2. Aritmatika Bilangan Oktal
A. Penjumlahan Bilangan OktalLangkah-langkah
penjumlahan oktal :
ü tambahkan
masing-masing kolom secara decimal
ü rubah
dari hasil desimal ke octal
ü tuliskan
hasil dari digit paling kanan dari hasil octal
ü kalau hasil penjumlahan tiap-tiap kolom terdiri dari dua
digit, maka digit paling kiri merupakan carry of untuk penjumlahan kolom
selanjutnya.
B. Pengurangan Bilangan Oktal
Pengurangan Oktal dapat dilakukan dengan cara yang sama dengan
pengurangan bilangan desimal.
C. Perkalian Bilangan Oktal
Langkah – langkah :
ü
kalikan masing-masing kolom secara desimal.
ü
rubah dari hasil desimal ke oktal.
ü
tuliskan hasil dari digit paling kanan dari
hasil oktal.
ü
kalau hasil perkalian tiap kolom terdiri dari 2
digit, maka digit paling kiri merupakan carry of untuk ditambahkan pada hasil
perkalian kolom selanjutnya.
D. Pembagian Bilang Oktal
E. Pengurangan Bilangan Heksadesimal
Pada pengurangan jika bilangan yang dikurangi lebih kecil dari pada
bilangan pengurangnya maka dilakukan peminjaman (borrow) pada tempat yang lebih
tinggi (dengan nilai 16).
F. Perkalian Bilangan Heksadesimal
Langkah-langkah :
ü kalikan
masing-masing kolom secara decimal
ü rubah
dari hasil desimal ke octal
ü tuliskan
hasil dari digit paling kanan dari hasil octal
ü kalau
hasil perkalian tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit paling kiri merupakan
carry of untuk ditambahkan pada hasil perkalian kolom selanjutnya.
Contoh :
G. Pembagian Bilangan Heksadesimal
Pembagian pada bilangan Heksadesimal sama
seperti pembagian pada bilangan decimal.
Contoh :
Referensi lain :
Semoga bermanfaat ... aamiin
Izin share link yahh
ReplyDeletesilahkan ... terima kasih
DeleteSemoga bermanfaat