A. Kompetensi Dasar
3.12. Menerapkan proses produksi
massal
B.
Indikator Pencapaian
3.12.1. Menjelaskan
tahapan proses
produksi Massal
3.12.2. Mengidentifikasi Proses produksi massal
C.
Materi Pokok
Produksi
massal, juga dikenal sebagai aliran produksi
atau produksi terus-menerus, adalah sistem produksi dalam jumlah besar dari
produk yang standar,
termasuk dan terutama pada lini
perakitan. Bersama-sama dengan pekerjaan produksi
dan produksi batch,
itu adalah salah satu dari tiga metode produksi.
Proses adalah urutan pelaksanaan ataupun kejadian yang terjadi
secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau
sumber daya lainnya, yang menghasilkan suatu hasil.
Suatu proses mungkin dikenali oleh
perubahan yang diciptakan terhadap sifat-sifat dari saut atau lebih objek di
bawah pengaruhnya.
Produksi adalah suatu kegiatan yang
dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru
sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Kegiatan menambah daya guna sebuah
benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan, kegiatan
menambah daya guna sebuah benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan
produksi barang.
a)
Routing, merupakan proses menetapkan dan menentukan urutan
kegiatan proses produksi.
b)
Scheduling, merupakan proses menetapkan dan menentukan
jadwal.
c)
Dispatching, merupakan proses menetapkan dan menentukan proses
pemberian perintah.
d)
Follow Up, merupakan proses mendorong terkoordinasinya
perencanaan proses produksi.
2.
Tujuan proses produksi
a)
Sarana kelangsungan suatu perusahaan.
b)
Kegiatan meningkatkan tambahan nilai atau value product.
c)
Meningkatkan kemakmuran.
d)
Meraih keuntungan.
e)
Memenuhi pasar internasional.
f)
Untuk mengganti barang yang aus, rusak barang yang telah
habis.
3.
Jenis-jenis proses produksi
Proses produksi terus menerus :
Ciri-ciri proses produksi terus
menerus antara lain sebagai berikut :
1)
Pola ini akan selalu sama dari hari kehari tanpa ada
perubahan. Terdapat urutan yang pasti dari bahan baku hingga menjadi produk
akhir. Contohnya, usaha tekstil, kertas, dan lain lain.
2)
Berproduksi dengan jumlah yang relatif besar dengan variasi
jenis prduk yang kecil.
3)
Penyusunan peralatan produksi atas dasar arus urutan
pekerjaan dari bahan mentah menjadi produk akhir.
4)
Mesin-mesin bersifat khusus untuk menghasilkan produk-produk
tertentu.
5)
Pengaruh operator kecil.
6)
Tidak memerlukan banyak karyawan.
7)
Jika ada kemacetan pada satu bagian mengakibatkan kemacetan
total.
8)
Memerlukan ahli perawatan yang cukup baik.
9)
Variasi jenis produk relatif sedikit.
4.
Proses produksi terputus putus
Ciri-ciri
proses produksi terputus putus antara lain sebagai berikut :
1)
Menghasilkan produk lebih sedikit namun variasi jenis produk
lebih banyak.
2)
Berproduksi atas pesanan.
3)
Penyusunan fasilitas produksi berdasarkan fungsinya.
4)
Mesin-mesin bersifat general purpose machine.
5)
Pengaruh karyawan lebih besar.
6)
Bila terjadi kemacetan pada suatu bagian tak akan
menyebabkan kemacetan total.
7)
Diperlukan pengendalian proses yang baik.
8)
Diperlukan bahan mentah yang cukup tinggi.
9)
Peralatan besifat fleksibel yang menggunakan tenaga manusia.
10) Diperlukan ruangan yang cukup besar.
5.
Produksi Massal
Produksi masal
adalah
nama yang diberikan kepada
sebuah metode memproduksi
barang dalam jumlah besar dengan biaya yang rendah per unitnya. Walau harganya yang murah tidak
berarti dengan kualitas
rendah. Sebaliknya diproduksinya barang dalam jumlah yang besar telah distandarisasi oleh interchangeable parts atau
peralatan yang dapat digunakan untuk
memproduksi barang yang sama.
Produksi terdiri atas bangunan,
peralatan
(equipment) dan perkakas (tools). Disini tahap perencanaan
harus
mencakup
langkah-langkah kerja dan perbaikan langkah-langkah tersebut.
Kemudian rencana itu dilaksanakan pada tahap implementasi,
dan sekaligus dengan tahap pengendaliannya. Perhatian utama dari kegiatan-kegiatan itu adalah melihat kemajuan yang
dibuat dalam mencapai target yang direncanakan. Pengadaan (procurement)
dan
instalasi
peralatan
serta perkakas pabrik itu.
Jenis
produksi ini mungkin hanya berlangsung sekali saja dalam periode setengah
dasawarsa bagi perusahaan manufaktur (Ogawa, 1984:2).
6.
Proses Produksi
Seperti yang sudah dikaji di atas, ada dua jenis proses produksi :
Ø Yang pertama yaitu membuat barang
atau produk dengan menggunakan mesin serta
peralatan.Hal ini disebut juga produksi.
Ø Yang kedua yaitu membuat sarana produksi atau sistem
produksi itu sendiri . Hal ini disebut persiapan berproduksi.
Proses persiapan produksi terdiri
dari
kegiatan-kegiatan
seperti
perencanaan
urutan-urutan proses sebagai berikut :
1.
Penjadwalan waktu
2. pemilihan
peralatan
3. pengerjaan dengan perkakas
4. mobilisasi
personalia
5. pembelian
material
6. pembagian
pekerjaan
Tahap persiapan ini didahului oleh kegiatan seperti
perencanaan dan desain produk yang dihasilkan oleh kegiatan riset
dan pengembangan (R&D) (Ogawa, 1984: 3).
Kalau melihat PPT, ada di bawah ini :
Referensi lain :
3.11. Menentukan indikator keberhasilan tahapan produksi massal
3.12. Menerapkan proses produksi massal
3.13. Menerapkan metoda perakitan produk barang/jasa
3.14. Menganalisis prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/jasa
3.15. Mengevaluasi kesesuaian hasil produk dengan rancangan
3.16. Memahami paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa.
3.17. Menentukan media promosi
3.18. Menyeleksi strategi pemasaran
3.19. Menilai perkembangan usaha
materi yang diatas mudah dipelajari sehingga sangat membantu
ReplyDelete