Pada aktivitas sebelumnya,
telah dijelaskan bahwa Asesmen Nasional perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu
pendidikan. Pertanyaannya, mutu pendidikan seperti apa yang diharapkan? Apakah
mutu pendidikan dapat dilihat dari hasil Ujian Nasional saja seperti yang
selama ini terjadi?
Peningkatan mutu sistem
pendidikan tidak hanya berorientasi pada pencapaian siswa dalam menguasai
materi pelajaran dan nilai ujian akhir, apapun sebutannya. Keberhasilan sistem
pendidikan lebih difokuskan pada pencapaian kompetensi siswa yang meliputi
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Terlebih pada era transformasi pendidikan
abad ke-21, dimana arus perubahan menuntut siswa menguasai berbagai kecakapan
hidup yang esensial untuk menghadapi berbagai tantangan abad ke-21 dimana siswa
memiliki kecakapan belajar dan berinovasi, kecakapan menggunakan teknologi
informasi, kecakapan hidup untuk bekerja dan berkontribusi pada masyarakat.
Pertanyaannya, bagaimana
cara mengukur kompetensi tersebut? Ya, menggunakan Asesmen Nasional. Asesmen
Nasional diberlakukan sebagai alat ukur untuk mengetahui ketercapaian
kompetensi yang harus dikuasai siswa. Asesmen Nasional tidak hanya memotret
hasil belajar kognitif siswa, sebagaimana yang terjadi dalam Ujian Nasional
namun juga memotret hasil belajar sosial emosional. Termasuk di dalamnya sikap,
nilai, keyakinan, serta perilaku yang dapat memprediksi tindakan dan kinerja
siswa di berbagai konteks yang relevan.
Selain tuntutan kecakapan
abad 21, profil pelajar Pancasila juga menjadi rujukan pencapaian karakter bagi
seluruh siswa di Indonesia. Bahkan profil pelajar pancasila ini sudah merangkum
serangkaian kecakapan hidup abad 21. Karakter pelajar Pancasila yang ingin
dicapai oleh siswa yaitu:
- Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia.
- Berkebhinekaan global
- Mandiri
- Bernalar kritis
- Kreatif
- Gotong royong
Silakan membaca penjelasan
lebih rinci mengenai profil pelajar Pancasila melalui tautan berikut ini Profil Pelajar Pancasila
Untuk itu, penting bagi
guru dan siswa untuk mengadopsi proses pembelajaran yang berfokus pada
pengembangan kompetensi. Pencapaian kompetensi siswa dapat diukur dari
pemahaman konsep, dan keterampilan menerapkan konsep dalam berbagai konteks.
Dengan demikian, siswa tidak hanya menguasai konten semata, tetapi lebih
menguasai pemahaman secara mendalam terhadap konsep yang dapat diterapkan di
berbagai konteks kehidupan. Hal ini yang diharapkan sebagai peningkatan hasil
pembelajaran siswa. Capaian kompetensi siswa secara holistik inilah yang ingin
dievaluasi melalui Asesmen Nasional.
Bagaimana keterkaitan
Asesmen Nasional dengan kecakapan abad 21 dan profil pelajar Pancasila? Simak
penjelasannya pada materi yang telah disediakan berikut ini.
Sumber : https://gurubelajar-akm.simpkb.id/
No comments:
Post a Comment