Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang memberi kita waktu, usia, rizki dan kesempatan. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ.
Sdrku yang dirahmati Allah,
Ada satu kalimat yang layak menjadi cermin bagi hati kita:
“Setahun penuh kita sibuk mengejar dunia, tapi sejengkal pun pencarian surga belum kita mulai.”
Kita berlari mengejar pekerjaan, proyek, target, jabatan, dan angka-angka di rekening.
Tapi ketika bicara ibadah, kebaikan, amal jariyah, shalat yang khusyuk, tilawah yang rutin, sedekah yang tulus—kita tiba-tiba menjadi sangat pelan. Bahkan sering tidak mulai.
📌 1. Dunia Kita Kejar Mati-Matian, Akhirat Kita Tunda-Tunda
Allah mengingatkan:
﴿ بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى ﴾
Latin: “Bal tu’tsiruunal-hayaatad-dunyaa, wal-aakhiratu khayrun wa abqaa.”
Artinya: “Tetapi kalian lebih memilih kehidupan dunia, padahal akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.” (QS Al-A’la: 16–17)
Kita bisa bangun pagi untuk meeting, tetapi sulit bangun untuk tahajud.
Kita bisa lembur hingga malam untuk mengejar laporan, tapi tidak bisa 10 menit untuk membaca Al-Qur’an.
Kita bisa berjuang keras demi proyek, namun tidak berjuang demi keselamatan di hari akhir.
Mengapa?
Karena mata kita lebih melihat dekatnya dunia daripada dekatnya akhirat.
📌 2. Satu Tahun Berlalu, Apa yang Kita Siapkan?
Rasulullah ﷺ bersabda:
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ
Latin: “Ightanim khamsan qabla khamsin…”
Artinya: “Manfaatkan lima perkara sebelum datang lima perkara.” (HR. Al-Hakim)
Di antaranya: waktu sebelum sibuk, sehat sebelum sakit, hidup sebelum mati.
Setahun penuh kita mengejar: kenaikan pangkat, tunjangan, tambahan gaji, bonus, proyek, omzet, kredit lunas.
Tapi apa kita mengejar: hafalan satu surat saja? shalat dhuha setiap hari? sedekah rutin walau Rp 5.000? baca Qur’an satu lembar per hari?
Kebanyakan kita menjawab: belum.
Waktu berjalan, tapi amal tidak bertambah.
📌 3. Jangan Sampai Kita Hebat di Dunia, Tapi Gagal di Akhirat
Allah berfirman:
﴿ قُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيلٌ وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ لِّمَنِ اتَّقَى ﴾
Latin: “Qul mataa‘ud-dunyaa qaliil, wal-aakhiratu khayrun limanitta qaa.”
Artinya: “Katakanlah: Kenikmatan dunia itu hanya sedikit, dan akhirat lebih baik bagi orang yang bertakwa.” (QS An-Nisa: 77)
Di pemerintahan, kita lihat betapa banyak orang: mengejar jabatan, menghalalkan segala cara, sibuk urus proyek, lupa urus shalat, mampu rapat berjam-jam, tapi tidak bisa duduk di majelis ilmu 30 menit.
Di masyarakat biasa:
ada yang rela antri 4 jam untuk bantuan sosial, tapi tidak 10 menit untuk shalat tepat waktu.
ada yang sibuk jualan dari pagi sampai malam, tapi tidak menyisihkan sedekah.
ada yang update status tiap hari, tapi Qur’an jarang dibuka.
Manusia semakin ahli mengejar dunia, tapi semakin lalai mengejar surga.
📌 4. Pencarian Surga Itu Dimulai dari Hal Kecil
Allah berfirman:
﴿ فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ ﴾
Latin: “Faman ya‘mal mithqaala dzarratin khayran yarah.”
Artinya: “Barang siapa melakukan kebaikan seberat biji atom, niscaya ia akan melihat balasannya.” (QS Az-Zalzalah: 7)
Jadi, pencarian surga tidak harus besar-besar. Cukup: shalat tepat waktu, baca Qur’an 1 halaman sehari, sedekah harian Rp 2.000–5.000, jaga lisan, bantu orang tua, hindari maksiat kecil.
Surga itu mahal, tapi pintu masuknya mudah. Yang sulit hanya memulai.
📌 5. Contoh Real di Pemerintahan & Masyarakat
A. Pemerintahan
Ada pejabat yang target pekerjaannya tercapai, tapi target ibadahnya tidak pernah dibuat.
Ada lembaga yang sibuk dengan laporan keuangan, tapi lupa laporan amalan.
Ada PNS yang tanda tangan hadir setiap hari, tapi tidak “hadir” di hadapan Allah saat adzan berkumandang.
B. Masyarakat
Ada pedagang yang mengejar omzet besar, tapi tidak mengejar keberkahan.
Ada petani yang rajin ke sawah, tapi jarang ke masjid.
Ada orang yang sibuk membangun rumah megah, tapi rumah akhirat tidak pernah dibangun.
🕌 PENUTUP
Sdrku,
Setahun ini kita telah bekerja, berlari, mengejar dunia tanpa henti.
Maka mari mulai hari ini, mulai sejengkal pencarian surga.
Walau kecil, walau sebentar, Allah tahu dan Allah membalas.
“Sedikit demi sedikit, tapi istiqamah — itulah pencarian surga yang sebenarnya.”
Semoga Allah memberi kita kekuatan untuk memulai.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.






No comments:
Post a Comment