Allah subhanahu wa ta’ala menyukai sikap malu dan menutupi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala Maha Santun, Malu, lagi menutupi, menyukai sikap malu dan menutupi. Apabila salah seorang darimu mandi maka hendaklah ia menutupi.” (HR An-Nasa`i) Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Iman terbagi lebih dari tujuh puluh cabang, dan sikap malu satu cabang dari iman.” (HR Muslim)
Malu pada manusia terdiri dari tiga macam:
*Pertama, malu kepada Allah*.
Jika seseorang malu kepada Allah, ia akan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Malulah kalian kepada Allah dengan sungguh-sungguh rasa malu. Kemudian nabi ditanya, “Bagaimana caranya malu kepada Allah?” Dijawab, “Siapa yang menjaga kepala dan isinya, perut dan makanannya, meninggalkan kesenangan dunia, dan mengingat mati, maka dia sungguh telah memiliki rasa malu kepada Allah Ta'ala.
*Kedua, malu kepada manusia*
Orang yang punya rasa malu kepada manusia tidak akan berani melakukan dosa di hadapan orang lain. Jangankan dosa, melakukan kebiasaan jeleknya dia malu jika ada orang yang melihatnya.
*Ketiga, malu kepada diri sendiri*
Ketika orang punya malu kepada dirinya sendiri, dia tidak akan melakukan perbuatan dosa ketika sendirian. Ia malu jika ada orang yang melihat perbuatannya.
Rasulullah saw bersabda: ‘Sifat malu tidak datang kecuali dengan kebaikan.” Dan beliau juga bersabda: “Sifat malu adalah baik semuanya, atau beliau bersabda: semuanya adalah baik.”
Maksudnya bahwa ia adalah sebab untuk menarik kebaikan kepadanya.
Ya Allah Ya Tuhanku, semoga kami, kel, shbt dan kel nya dapat berbuat kebaikan yang Engkau terima.
Aamiin aamiin aamiin yaa robbal'alamin






No comments:
Post a Comment