Kehidupan manusia tak lepas dari aktivitas tertawa dan tersenyum. Hanya saja bagaimana aktivitas ini dikelola dengan bijak sehingga memberi manfaat untuk kehidupan akhirat dan dunia.
Tertawa berlebihan akan membuat hati dan lisan lupa dzikrullah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Surga dan neraka ditampakkan kepadaku maka aku tidak melihat tentang kebaikan dan keburukan seperti hari ini, seandainya kamu mengetahui apa yang aku ketahui, kamu benar-benar akan sedikit tertawa dan banyak menangis”.
Senyuman yang tulus merupakan cerminan kebersihan hati dan terhitung sebagai pahala.
Rasulullah SAW bersabda, "Tersenyumlah ketika bertemu dengan saudara kalian adalah termasuk ibadah,". (HR Imam Turmudzi, Ibn Hibban dan Al Baihaqi).
Dari Aisyah istri Nabi saw bersabda:
“Saya tidak pernah melihat Rasulullah saw tertawa terbahak-bahak hingga kelihatan tenggorokan beliau, beliau biasanya hanya tersenyum”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Mawardi rahimahullah berkata: “Adapun tertawa, apabila seseorang membiasakannya dan terlalu banyak tertawa hal itu akan melalaikan dan melupakannya dari hal-hal yang penting. Orang yang banyak melakukannya tidak akan memiliki wibawa dan kehormatan. Orang yang terkenal dengan hal ini tidak akan memiliki wibawa dan kehormatan. Orang yang terkenal dengan hal ini tidak akan memiliki kedudukan dan martabat” (Adabu ad-Dunya wa ad-Din, hal 3/3).
Ya Allah Al Muhaimin, jagalah kami, keluarga, sahabat dan keluarga nya untuk membiasakan diri tersenyum ketika melihat kebaikan dan dapat menahan diri agar tidak tertawa berlebihan.
Aamiin Ya Robbal'alamin.
Silahkan yang mau lagi membaca materi ibadah, dapat langsung klik label ibadah. Atau dapat klik disini.
No comments:
Post a Comment