Kedua syarat tersebut dirumuskan ulama sebagai berikut,
*Pertama*
Memurnikan ibadah kepada Allah semata (tauhid) dan tidak melakukan kesyirikan.
*Kedua*
Mengikuti tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dalam risalahnya yang berjudul 'Al Qawa’idul Arba’.Beliau rahimahullah berkata : "Ketahuilah, sesungguhnya ibadah tidaklah disebut ibadah kecuali dengan tauhid (yaitu memurnikan ibadah kepada Allah semata,). Sebagaimana salat tidaklah disebut shalat kecuali dalam keadaan thaharah (wudhu atau bersuci). Apabila syirik masuk dalam ibadah tadi, maka ibadah itu batal. Sebagaimana hadats (najis) masuk dalam salat."
Adapun jika tanpa tauhid sebagaimana seseorang bersedekah, memberi pinjaman utang, berbuat baik kepada manusia atau semacamnya, namun tidak disertai dengan tauhid (ikhlas mengharap ridha Allah) maka dia telah jatuh dalam firman Allah yang artinya : "Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu bagaikan debu yang beterbangan.” (QS Al Furqon : 23).
Ya Allah Ya Tuhanku, beri kami, kel, shbt dan kel nya kemampuan untuk beribadah semata karena Allah dan mengikuti tuntunan Rosulullah.
Aamiin aamiin aamiin yaa robbal'alamin






No comments:
Post a Comment