Para ulama menerangkan bahwa di balik musibah terdapat hikmah yang bisa dipetik pelajarannya. Selain itu, ada juga tips yang bisa menjadi penawar untuk memberikan ketenangan batin. Di antara ulama yang menjelaskan hal tersebut adalah Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, yakni sebagaimana berikut:
1. Semuanya Titipan Allah
Ketika seorang muslim mendapat musibah, mestinya meyakini bahwa jiwa raganya, hartanya, maupun keluarganya adalah titipan dari Allah. Maka ketika semuanya itu diambil kembali oleh Allah, hal demikian ibarat seorang pemberi pinjaman yang mengambil kembali barang miliknya dari orang yang meminjam.
Allah berfirman : “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali).”(QS Al-Baqarah : 155)
2. Senang dan Sedih Sewajarnya
Ketika mendapatkan sesuatu yang menyenangkan atau menyedihkan mestinya disambut dengan sewajarnya karena semua itu akan datang silih berganti dan pada akhirnya akan kembali hilang.
Allah berfirman : “Tidak ada bencana (apa pun) yang menimpa di bumi dan tidak (juga yang menimpa) dirimu, kecuali telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sesungguhnya hal itu mudah bagi Allah. (Yang demikian itu kami tetapkan) agar kamu tidak bersedih terhadap apa yang luput dari kamu dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.”(QS Al-Hadid : 22-23)
3. Mengingat Nikmat yang Lain
Saat tertimpa musibah hendaknya seorang muslim tidak terfokus pada musibah tersebut melainkan beralih pandangannya pada nikmat lain yang masih tersisa.
Allah berfirman : “Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS An-Nahl :18)
4. Memandang ke Bawah
Ketika seseorang tertimpa musibah hendaknya menyadari bahwa dia tidak sendirian. Masih banyak orang lain yang menghadapi musibah serupa, bahkan lebih berat.
Rasulullah bersabda: "Lihatlah orang yang berada di bawah kalian dan jangan melihat orang yang berada di atas kalian, karena yang demikian itu lebih patut, agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang telah diberikan kalian." (HR Bukhari Muslim)
5. Tidak Meratapi Nasib
Meratapi nasib atas musibah yang terjadi bukanlah perilaku bijak. Ratapan kegelisahan tidak akan bisa mengubah keadaan, justru hal itu malah akan menambah beban.
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya besarnya pahala itu sesuai dengan besarnya ujian.
Dan sesungguhnya apabila Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menguji mereka. Barangsiapa yang ridha (terhadap ujian itu), maka baginya keridhaan (dari Allah). Dan barangsiapa yang murka (terhadap ujian itu), maka baginya kemurkaan (dari Allah).” (HR. At-Tirmidzi).
Ya Allah Ya Tuhanku, berikan kepada kami, keluarga, sahabat dan keluarga nya, kekuatan, kesabaran, dan lebih mendekatkan diri kepada-Mu untuk semua musibah yang menimpa kami.
Aamiin.






No comments:
Post a Comment